Perhitungan bahan baku atau bahan
bantu yang mempergunakan metode rata-rata (average) adalah dengan menghitung
harga rata-rata per unit bahan. Adapun tatacara perhitungan persediaan yang
mempergunakan metode rata-rata dapat dijelaskan lewat contoh berikut ini.
Contoh :
Perusahaan pada awal tahun 2009
mempunyai persediaan awal bahan baku sebanyak 1.000 unit dengan harga satuan
Rp.1.000,00. Selama tahun 2009 perusahaan membeli bahan baku setiap triwulan
secara berturut-turut 50.000, 75.000, 100.000, dan 125.000 unit dengan harga
persatuan berturut-turut Rp.900, Rp.1.000, Rp.1.100, dan Rp.1.200. Selama tahun
2009 perusahaan juga mengeluarkan bahan baku setiap triwulan berturut-turut
sebagai berikut : 45.000, 70.000, 100.000 dan 130.000 unit. Besarnya bahan baku
yang dipergunakan serta besarnya persediaanbahan baku akhir yang dicatat oleh
perusahaan sebagai berikut :
Keterangan
|
MUTASI
|
SALDO
|
||||
Unit
|
Satuan
|
Jumlah
|
Unit
|
Satuan
|
Jumlah
|
|
Pers.Awal
|
|
|
|
1.000
|
1.000,00
|
1.000.000
|
Pemb.Tw.I
|
50.000
|
900,00
|
45.000.000
|
51.000
|
901,96
|
46.000.000
|
Pemak.Tw.I
|
45.000
|
901,96
|
40.588.235
|
6.000
|
901,96
|
5.411.764
|
Pemb.Tw.II
|
75.000
|
1.000,00
|
75.000.000
|
81.000
|
992,73
|
80.411.764
|
Pemak.Tw.II
|
70.000
|
992,73
|
69.491.647
|
11.000
|
992,73
|
10.920.117
|
Pemb.Tw.III
|
100.000
|
1.100,00
|
110.000.000
|
111.000
|
1.089,37
|
120.920.117
|
Pemk.Tw.III
|
100.000
|
1.089,37
|
108.937.000
|
11.000
|
1.089,37
|
11.983.117
|
Pemb.Tw.IV
|
125.000
|
1.200,00
|
150.000.000
|
136.000
|
1.191,05
|
161.983.117
|
Pemak.Tw.IV
|
130.000
|
1.191,05
|
154.836.803
|
6.000
|
1.191,05
|
7.146.314
|
Pemakaian
|
345.000
|
1.083,63
|
373.853.685
|
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar